Tentang Saya
Blog ini muncul ibarat setetes air di lautan dunia maya … tak seberapa memang, jika dibandingkan blog-blog pendahulunya. Namun sejuta harapan yang terpendam mendorong kami untuk tetap menulis, tetap beramal dan tetap berharap: “Semoga usaha yang tak berarti ini diberkahi oleh-Nya… dan mendapat tempat di hati pembaca…”
Oleh karena itu, sumbangsih ikhwaani dan akhawaati fillah sangat kami harapkan… apakah nilai semua tulisan ini jika tidak ada yang membaca? Apakah nilai sebuah bacaan jika tidak berkesan? Apakah arti sesuatu yang mengesankan jika hanya dipendam? Jadi, kami harap luangkanlah sejenak waktu anda untuk berkomentar… atau paling tidak mengisi vote demi kebaikan kami dan ikhwah sekalian…
Kami harap jangan tinggalkan blog ini sebelum voting, Jazakumullah khairan fid dunya wal aakhirah…
Akhukum,
Abu Hudzaifah Al Atsary,
Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ulumul Hadits, Islamic University of Medina, KSA.
[polldaddy poll=1624050]
Jika seseorang mendengarkan audio Al Qur’an yg didedikasikan oleh pembuatnya sbg ‘Audio Ruqyah’ apakah termasuk meminta diruqyah?(yg tdk termasuk golongan yg masuk surga tanpa hisab)?
tetapi orang tersebut hanya niat untuk mendengarkan lantunan tilawah Al-Qur’an dan Ia pun tidak pernah mau meminta diruqyah krn adanya keutamaan dari hal tsb.
Dan bolehkah seseorang diberi nama ‘Abdurabbissamawaati wal ardh ?
mohon pencerahannya
Sebagian ulama memandang dari sisi yg tersembunyi, dengan mencoba memahami apa rahasia di balik pengkhabaran Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam akan empat kriteria org yg masuk jannah tanpa hisab tsb. Mereka lantas menafsirkan bahwa keempat hal tsb berpengaruh thd kesempurnaan rasa tawakkal. Nah, dari sini, perlu kita fahami bahwa tawakkal itu sebenarnya amalan hati… boleh jadi seseorang tidak minta diruqyah namun hatinya sangat berharap agar ada yg meruqyah. Bila ia sakit lalu dibesuk oleh orang shalih, ia berharap agar si shalih tadi meruqyahnya sebelum pulang… dan ia mungkin sedih jika tidak diruqyah. Sebaliknya, seseorang mungkin sengaja minta diruqyah namun ia tidak terlalu berharap akan hal tsb… kalaupun permintaannya tidak dikabulkan, ia tidak sedih sama sekali. Tentunya, tipe yg kedua ini walaupun dhahirnya tidak sesuai dengan anjuran hadits di atas, namun batinnya sesuai. sedangkan orang yg pertama adalah kebalikannya.
Dari sisi lain, masuk jannah tanpa hisab tsb dikaitkan dengan empat hal, bukan cuma tidak minta diruqyah. jadi jangan sampai lupa…
Kemudian perlu juga difahami bahwa ada hadits-hadits lain yg disitu Nabi shallallaahu ‘alaih wa sallam memerintahkan Aisyah untuk minta ruqyah (HR. Muslim). Oleh karenanya, sebagian ulama menafsirkan bahwa minta ruqyah saat membutuhkannya adalah mubah, walaupun yg lebih afdhal adalah meninggalkannya.
Kalaupun seseorang pernah meminta ruqyah lalu menyesal, apakah ia otomatis selamanya tidak akan masuk jannah tanpa hisab? Wallaahu a’lam. Sebab dalam hadits itu juga disebutkan larangan berobat dengan kayy (besi membara yg diselomotkan ke bagian tubuh tertentu untuk mengobati suatu penyakit)… nah disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa sahabat Imran bin Hushain mengatakan bahwa dirinya disalami oleh malaikat secara langsung, namun ketika beliau berobat dengan kayy… salam tersebut terputus. Beliau lantas meninggalkan cara tersebut (taubat dari kayy) hingga para malaikat kembali menyalaminya (HR. Muslim no 1226). Jelas sekali bahwa orang yg mendapat salam dari malaikat adalah lebih tinggi derajatnya dari yg 70 ribu orang tsb… dan kalaulah orang yg pernah berobat dengan kayy saja bisa kembali mendapatkan fadhilah spt yg tidak pernah menggunakannya, maka insya Allah bila yg minta ruqyah kemudian menyesal dan bertaubat, maka insya Allah ia tidak kehilangan fadhilah tsb.
Terkait pertanyaan antum: Kalau dalam hati antum ada kecenderungan mengharap kesembuhan dari lantunan ruqyah dlm kaset tsb, maka inilah masalahnya… namun jika tidak ada, maka insya Allah tidak mengapa. wallaahu a’lam.
Penamaan abdurrabbissamaawaati wal ardh dari segi makna sih tidak bermasalah. Namun nama yg panjang tsb bisa bermasalah bila digunakan di negeri2 ‘ajam spt indonesia, apalagi di kalangan masyarakat yg suka menyingkat nama. Ana khawatir suatu saat dia dipanggil dengan julukan “rabbi”… atau yg semisalnya.
sebenarnya saya hanya niat ingin mendengarkan tilawah dari salahsatu Qari’ kesukaan saya , wahai ustadz. ttp sipembuat audio itu merancang kompilasi audio tilawah itu sebagai ruqiyyah.
apakah termasuk kalau begitu tadz?
jika ada seseorang datang lalu’ujug-ujug’meruqyah, apakah itu termasuk sebgai yg minta diruqyah , ustadz? setau saya yg termasuk itu adl yg meminta/request.
Innamal a’maalu binniyyaat. tergantung niat antum lah.
alhamdulillah tgl 2 maret ahad,ada tabligh akbar dan bedah buku di masjid kotta barat jl.dr.moewardi no.24,surakarta.pembicara : Ust.Abu Hamzah Agus Hasan Bashori,Lc,M,Ag( malang ) Moderator : Ust.Ikmal Fahad Dawud,M,P.i jam 20.00.-22.00 .dengan tema Sikap Muslim terhadap ahlu bait: penyelenggara : Lpba Imam asy-syafi’i surakarta dan didukung oleh : Yasyfi’ ( Yayasan Al-Imam Asy-Syafi’i )…..-+ 30 menitada tambahan kajian dari Ust.Dr.Muin’dillahi Bashri,MA ( ketua dewan syariah ) kota surakarta….kapan ust.bisa memberikan taushiyah lg di kota solo temanya Tentang aqidah Syiah mengancam dunia atau NKRI.insya alloh
Alhamdulillah, wa baarakallaahu fiikum wa fil asaatidzah jamie’an.
ana bisa minta alamat e-mail antum.???
[email protected]
bismillah…assalamualaikum.. ana sekarang menjadi celeg sebuah partai politik dan baru tiga bulan ini ana mengenal kajian salaf, bagai mana pandangan ustadz mohon pendapatnya ..jazakumullah khairan
Assalamu’alaikum warahmatullah..saya banyak mengambil manfaat dari situs ini. Teruslah berdakwah ustad. Semoga Allah senantiasa menjaga dan menuntun ustad beserta keluarga diatas titian yang diridhai-Nya. Maaf…ustad kenal ustad Ismail Margam? Apakah adik tingkat ustad? Syukran.
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته… الحمد لله، وما توفيقي إلا بالله، آمين على دعائك وجزاك الله خيرا
Ana pernah ketemu dgnnya beberapa tahun lalu, dia adik kelas ana tapi ana lupa di fakultas apa dia belajar. Ana rasa sih sdh lulus, wallaahu a’lam.
Ustadz apa benar terjadi banir di Madinah pada tahun 2013 yang mengakibatkan terbongkarnya makam para sahabat, sehingga menampakkkan kondisi jenazah yang tetap utuh, sebagaimana di berita ini:
http://islamislogic.wordpress.com/2014/01/02/banjir-di-madinah-2013-jasad-para-sahabat-ditemukan-utuh-dan-masih-berdarah/
ndak bener… itu cuma isyu.
Bismillah
Ustadz, baarokallahu fiekum, bisa ditanggapi ceramah seseorang ini di salah satu stasiun TV di Indonesia,,,dan ini baru jadi perbincangan hangat di sosial media. sukron
ini salah satu linknya ustadz https>>>>>>>>
Antum baca saja komen-komen penonton (yg awam) ttg orang dengan tampang spt itu… insya Allah orang awam-pun masih punya naluri untuk membedakan mana ustadz beneran dan mana ustadz gadungan.
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum wr.wb
Dalam Majalah As-Sunnah edisi November 2013 dibahas tentang uang pensiun yang -menurut saya- tidak rinci dan bias. Uang pensiun yang mana?
Ketika disebut uang pensiun, mungkin kebanyakan yang terbesit dalam benak orang adalah uang pensiun PNS karena: Jumlah PNS yang banyak dan penerapan pensiun pada PNS yang sudah sejak lama/pendahulu.
DANA PENSIUN PNS dari APBN
Inti permasalahan dalam artikel adalah uang pensiun sebagiannya dari hasil investasi yang tidak halal, ini uang pensiun yang mana? Setahu saya, kalau uang pensiunan PNS berasal dari APBN, lihat rinciannya di http://www.taspen.com/produk/pensiun
Pembahasan semakin campur aduk dengan menyinggung fatwa Lajnah Daimah yang menghalalkan uang pensiun untuk pensiunan pegawai negara (semacam PNS).
Mohon dijelaskan lagi secara rinci, karena menurut saya artikelnya bias dan campur aduk, seharusnya ada perincian;
– Uang pensiunan PNS,TNI,Polri yang berasal dari APBN
– Uang pensiunan non PNS,TNI,Polri yang berasal dari iuran anggauta dan investasinya
jazaakallahukhair
Wassalamu’alaikum wr.wb
Puji Hartono
Bandung
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh…
Sudah ana jawab via e-mail beberapa waktu lalu
Mohon dikirim ulang ustadz, nggak nyampai emailnya, mungkin mental di direktori spam.
ustadz, ana boleh minta jawabanya, karena ana juga masih bingung membaca artikel tersebut, dan ana kebetulan juga seorang PNS. Sukron JazakaLLah Khoir.
sudah ana jawab kok…
maksud ana bisa dikirim ke email ana ustadz. JazakaLLah khoir.
Assalamu’alaykum. Ustadz klau mau bantu donasi transfer kmn ya ustadz? Sama konfirmasi kmn. Jazakalloh khoir
Afwan ustadz… Apakah nama asli ustadz adalah Sofyan Baswedan, mahasiswa pasca sarjana Univ. Madinah…?? Soalnya ana pernah ketemu dengan beliau (Sofyan Baswedan) ketika musim haji 2012 di Makkah… Klo ustadz bukan beliau… Apakah ustadz mengenal beliau… Mohon informasinya… Sukron, Jazakallah khair….
Betul, ana-lah orangnya, hanya saja ana lebih suka pakai ejaan sesuai lafazh arabnya (سفيان) alias Sufyan, bukan Sofyan.
bismillah ana mau tangya
1.adakah sholat sunat sesudah sholat jum’at dan adakah doa dan zikir setelah jum;at
2.apa benar anak kecil yg berumur 9-10 tahun kalau ikut sholat berjamaah di masjid membuat shaf terputus
3.bagai mana hukumnya orang gila ikut sholat berjamaah di masjid
sukron jazakumullah
Assalamu’alaikum. Baarakallahu fiikum.
Terkait jawaban antum:
menirukan bacaan qori’ kesukaan boleh-boleh saja, apalagi jika dia membaca dengan tartil dan indah. Sebab Rasulullah pernah mengatakan kepada para sahabat: “Barangsiapa ingin membaca Al Qur’an dengan merdu seperti saat ia diturunkan, maka hendaklah membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi ‘Abd (yakni Ibnu Mas’ud)”.
Di dalam hadits tersebut terdapat lafaz “GHADHDHAN” atau “Ghudhdhan” ? dan apakah arti lafaz tersebut adalah “merdu” ?
Jazakumullah khairan.
Wa’alaikumussalaam warahmatullaah wabarakaatuh…
Wa fiikum baarakallaah, makna (غضا) bukanlah merdu, tapi ‘fresh/segar’ seperti ketika pertama kali Al Qur’an turun kepada Rasulullah. Ghadhdhan sinonim dengan Thariyyan. Jazakallaah atas koreksiannya.
Adapun membaca Al Qur’an dengan suara merdu dalilnya adalah hadits Al Bara’ bin ‘Azib yg diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasa’i, Ibn Majah, Ahmad dan Ad Darimi dgn sanad yg shahih (زينوا القرآن بأصواتكم) Perindahlah Al Qur’an dengan suara kalian. dalam riwayat Ad Darimi dengan sanad yg hasan lafazhnya (حسنوا القرآن بأصواتكم فإن الصوت الحسن يزيدالقرآن حسنا) Baguskanlah Al Qur’an dengan suaramu, karena suara yg bagus (merdu, fasih) menjadikan Al Qur’an semakin indah”.
Assalaamu ‘alaikum ya ustadz…. ana mau tanya di kota kami ada kelompok/yayasan wahdah islamiyah, apakah mereka salafiy?
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh..
I don’t think so…
bismillah
baarokallohu fiikum
mau tanya ustadz
antum yang menulis buku “ibunda para ulama” kan?
jazakallohu khoiron katsiron
Iya betul, wa iyyaakum.
ustadz jika seorang menceritakan hadist Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam apakah di syaratkan dia menyebutkan sumbernya misal hadist ini riwayat bukhari atau riwayat muslim. Atau cukup dia mengetahui secara yakin bahwa hadist tersebut sah kemudian dia menyampaikan kpd orang lain tanpa menyebut sumbernya . Mohon penjelasannya barakallahu fiykum ustadz
Disyaratkan sih tidak, yg penting bisa dipastikan keabsahannya, sebab jika masih diragukan keabsahannya, maka kita tidak boleh menisbatkannya secara pasti kepada Nabi, kecuali disertai penjelasan bhw hadits ini perlu diverifikasi lagi.
Assalamu’alaikum ustadz.
bisakah ustadz berikan kami jarh wa ta’dil kpd ahli sirah masa kini yaitu Syaikh Ash-Shalabi. salafiyoon dinegeri ini byk merujuk pd beliau utk siroh anbiya’ , sahabat , dsb. dan ane menemukan disalah satu buku beliau , beliau menukil ucapan sayyid quthb ! bisakan ustadz jelaskan pd kami manhaj & ‘aqidah beliau ? sbg filter utk kami dari penyimpangannya… karena buku beliau telah tersebar luas dikalangan ahlisunnah negeri ini , dan sedikitnya referensi yg dpt kami temukan ttg manhaj beliau di web (yg berbahasa indo/english). barakallahu fiik.
Wa’alaikumussalaam warahmatullah…
Ana hargai upaya antum yg demikian berhati-hati dalam membaca buku dari penulis2 yg terkenal namun belum antum ketahui manhajnya. Ini memang sikap yg baik dan perlu dipelihara. Namun ana bukanlah ahli jarh wat ta’dil yg mu’tabar… dan masalah jarh wat ta’dil hari ini sering disalahgunakan oleh sebagian kalangan shg mrk menjarh org yg tidak sependapat dgn ijtihad mrk, dan menta’dil org yg sependapat, tanpa melihat terlebih dahulu dalil masing-masing. Bahkan tak sedikit yg kemudian membicarakan pribadi seseorang (ghibah dan bahkan buhtan) dgn alasan JARH wat TA’DIL.
Adapun bila ada seorang penulis menukil ucapan sayyid quthb, atau hasan al banna, atau tokoh2 IM; maka ini bisa jadi indikasi kalau ybs bermanhaj ikhwani atau haraki. Pun begitu, ana masih belum bisa memastikan apakah dia benar2 ikhwani/haraki hanya dari nukilan tsb… jadi, kita harus cermati juga apa yg dia nukil dr org2 tsb? apakah sesuatu yg berkaitan dgn manhaj dan pemikiran? ataukah sekedar maklumat biasa yg tidak ada kaitannya dgn manhaj/pemikiran. Kemudian perhatikan, apakah yg dinukil tadi suatu kebenaran yg nyata atau sebaliknya, ataukah tidak jelas. Kalau ia kebenaran yg nyata maka tidak ada masalah di sini… karena kebenaran harus kita terima, dari manapun datangnya, walaupun dari Iblis (ingat hadits Abu Hurairah ttg pengaruh ayat Kursi dlm melindungi seseorang dr gangguan setan, yg ngajari adalah setan yg menyamar sbg manusia, dan Rasulullah membenarkan hal tsb).
Tapi kalau itu sesuatu yg batil, ya tolaklah nukilan tsb… dan tidak berarti semua isi buku tsb tertolak khan? Kecuali bila si penulis lebih banyak ngawurnya daripada benarnya; maka tinggalkan saja buku tsb dan baca buku lainnya. wallaahu a’lam.
Ana juga kadang merujuk ke Sirah Nabawiyah beliau, karena cara penyampaiannya yg baik dan rujukannya bisa ditelusuri. Walaupun dia seorang IM, secara syar’i kita tidak diharamkan menukil hal-hal yg benar/bisa diterima dari bukunya. Sebaliknya, kalau kita mendapatkan hal-hal yg keliru dari seorang penulis yg ‘dikenal’ bermanhaj salafi, maka kita tidak boleh menukilnya kecuali disertai penjelasan bhw hal tsb batil/keliru.
Jadi, patokannya adalah dalil itu sendiri. Karena boleh jadi seseorang ‘dikenal’ sbg salafi tapi pd hakikatnya tidak demikian. begitu pula sebaliknya. Al Haqq laa yu’rafu birrijaal. I’rifil haqqa ta’rif ahlahu.
Bukankah dlm kitab karya para ulama salaf ahlussunnah spt Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah jg terdapat riwayat2 yg lemah atau bahkan palsu? Dan bukankah kita tidak dibenarkan secara ilmiah utk menukil riwayat2 tsb -hanya krn husnuzhan kpd penulisnya- tanpa memastikan kebenarannya? Jadi demikianlah hendaknya kita menyikapi karya tulis orang lain. wallaahu a’lam.
ما شاء الله
assalamu’alaikum.
ustadz sufyan, orangtua ana seorang pekerja riba (koperasi simpan pinjam) & Qadarullah blm masuk Hidayah ke selinsing hatinya. dan ana adalah orang yg blm berpenghasilan. bagaimana hukumnya ‘diempani/dinafkahi’ oleh orgtua tsb? apakah ana termasuk pemakan harta haram yg doa nya tertahan? minta solusi & pencerahannya ustadz sufyan…
dan apa bolehkah ana meminjam uang dari org tua ana tsb sebagai modal usaha ? apakah uang pinjaman itu nantinya dihukumi harta haram juga?
sudah ana jawab dlm kolom soal-jawab.
assalamu’alaykum warahmatullaahi wabarakatuh, ustadz…
ada akun facebook..?
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh.
assalamu’alaikum,, baru pertama kunjung di situs ini. amat bermanfaat, tetaplah membongkar aliran-aliran sesat ustadz agar umat tidak terjebak syubhat, barokallohufikum, Abu Luqman Al Madiuny
wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh… jazakallaahu khairan wa fiik baarakallaah, allaahumma aamien.
assalamu alaikum warohmatulloh wabarokatuhu
alhamdulillah, ana mendapat faedah dari membaca artikel ustadz, jazakumullohu khoiron
wassalamu alaikum warohmatulloh wabarokatuhu
wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh. alhamdulillah awwalan wa aakhiran, wamaa taufiiqii illa billaah.
Assalamu’alaikum . saya mau konsultasi, saya sering mendapat was-was kejadian lampau barangkali ada yang menyebabkan murtad. pernah tingkah laku , tindakan saya seperti kalang kabut sendiri, tindakan-tindakan yang pernah saya lakukan seperti serba salah di mata agama, bagaimana ini? apakah ada dalam hadist atau al-qur’an mengatasi hal saya yang seperti ini?
Wa’alaikumussalaam… kalau sikap was-was dan kekhawatiran terhadap dosa masa lalu tadi telah berusaha anda lawan sekuat tenaga, maka insya allah ini merupakan pertanda keimanan. Tapi kalau anda biarkan shg Anda meragukan apa-apa yg harus diimani dan diyakini, maka ia berbahaya dan bisa menghantarkan pelakunya kpd kekafiran. Nasehat saya, bertaubatlah yg sungguh-sungguh dan sibukkan diri anda dengan amal shalih dan belajar agama. Sikap was-was itu sering menghinggapi orang yg jahil dan ia adalah godaan syaithan, oleh karena itu berlindunglah kepada Allah darinya, dan belajarlah yg baik agar anda memiliki ilmu yg dapat menggeser sikap was-was tadi.
Assalamu’alaikum,
Alhamdulillah ustadz…, antum masih menyempatkan diri menulis disamping kesibukan antum menuntut ilmu di madinah… semoga bermanfaat untuk ikhwah khususnya di Indonesia…
Kami menunggu antum membagi ilmu di Indramayu… sebagaimana “janji” antum saat kita ketemu di mina… (nagih ini ceritanya)… Jika ada kesempatan ke Indramayu silahkan langsung hubungi ana di nomor yg pernah ana kirimkan.
Semoga Allah azza wa jalla memudahkan dan mengokohkan antum dalam menorehkan tulisan untuk berdakwah di dunia maya… Barokallahu fiik
Wassalamu’alaikum
Abu Abdirrozzaq Ihsan (Taufik Effendi)
alhamdulillah wamaa taufiiqi illa billaah.
Insya Allah, kalau ana diberi kelonggaran rezeki untuk bisa pulang lagi ke Indonesia tahun depan, ana sempatkan mampir di Indramayu.
Assalaamu’alaikum,,,
Ustadz barakallahu fiik.. Ana melihat web antum sangat baagus dan penuh manfaat.
Sekedar saran ustadz, mungkin utk tulisan2 yg berkaitan dgn bantahan, mungkin bisa sekalian diupload scan kitab aslinnnya tadz agar terasa lebih mantap lagi
Jazakallahu khairan
alaikumussalaam warahmatullah…
dzaalika fadhlun minallaah. saran antum patut dipertimbangkan
Jazakallahukhairan
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jazaakumullah khairan ustadz sudah meluangkan waktunya di dumay
Setelah tadi ana dapat info di facebook tentang weblog ustadz, ana pun langsung hadir deh, hehe
Alhamdulillah saya senang dg adanya weblog ustadz ini sebab di dumay penuh dg website2 penabur Syubhat yg sering kali membahayakan Aqidah Tauhid kaum muslimin
Padahal aktivitas kaum muslimin cukup padat di dumay & alhamdulillah ada jg kaum muslimin yg dapat hidayah taufiq dg asbab artikel-artikel ilmiah di weblog salafy
Afwan ustadz, jadi curhat
Semangat terus ustadz utk memuat artikel-artikelnya yg ilmiah lagi faidah
Akhirul kalam:
Allah Yubaarik Fiikum Yaa Fadhilatul Ustadz Abu Hudzaifah Al-Atsary
Akhukum fillah
Abu Shafiyyah Al-Bughury As-Salafy
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh.
Alhamdulillah, bertambah lagi website para ustadz, semoga Allah memberi rezeki yang halal kepada ustadz, menerima amal ustadz, dan memberi ilmu yang bermanfaat.
Ustadz, kapan – kapan tulislah takhrij hadits terhadap kitab Duratun Nasihin. Karena mayoritas Pondok di Indonesia yang bukan Salafi, memakai kitab ini sebagai rujukan. Dan dari kitab ini juga banyak hadits-hadits yang aneh – aneh tersebar.
Ana request neh ustadz.
Semoga Allah memberikan kemudahan ustadz untuk menulis. aamiin
ustadz , benarkah sang pembuat buku ‘ushul bid’ah'(shaick al halaby) dinyatakan mubtadi’ oleh kibarul ulama? Apa pokok penyimpangan yg ia lakukan ? Kebetulan diindonesia ini banyak buku2 tulisannya. Mohon penjelasannya agar kami tdk ikut terjerumus…
dan siapa sajakah murid shaick al albany dimarkaznya yg masih bersih dari tuduhan ?
assalamualaikum. ada uneg-uneg nih akhi… dari saya seorang salafi (insyallah) yg masih terkurung dlm mainstream kehidupan remaja modern.
-ya , ustadz validkah bahwasanya Syaikhul Islam ibn Taimiyyah membagi sufi dalam 3 golongan :
1. sufi yg dlam jln kebenaran dan sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah
2. sufi yg dalam fana(mabuk/ectasy) yg perkataan tidak beraturan dan perbuatannya dpt termaafkan
3. sufi yg sesat dgn doktrin mafifestasi Tuhan dlm mahluk.
(yg katanya dari kitab : MasyaikhulKitab wassunnah dan Majmulfatawa , ibn taimiyyah).
lalu ada yg mengatakan bahwa ibn taimiyyah pengikut tarekat qodiriyah
-sebenarmya apa definisi ikhlas , ya ustadz?. apakah beramal dengan mengharap pahala atau beramal tanpa mengharap apapun murni amal ?
-apakah boleh jika seseorang meniru teknik membaca qur’an dari Qori’ kesukaannya ?
-jika seseorang mengatakan ‘uff’ kpd orang tuanya apakah terhukumi fasik ? apakah orang yg pacaran dihukumi pezina ?
– apa hukum memakai celana jeans. kok ikhwan2 salafi jarang yg make yaa ? padahal kalo ga isbal kayanya gapapa deh…
– apa manhaj mayoritas pakistan ? saya sedang belajar dgn guru lulusan pakistan tapi dia seperti setengah salafi..
maaf kebanyakan.berharap dijawab semua.haus ilmu.
Jazakallahukahoiron yaa ahl dzikri…
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh.
Ahlan bik ya Akhi !
Ttg pembagian sufi menjadi tiga spt itu ana tidak bisa memastikan kebenarannya, tapi setahu ana beliau (ibn Taimiyyah) memang tidak menyamakan kaum sufi. Ada segolongan orang/ulama yg dianggap sufi, akan tetapi sebenarnya mereka adalah tokoh2 ahlussunnah, hanya saja mereka lebih zuhud dan jauh dari dunia serta fokus kepada ibadah, dibandingkan ulama-ulama lain di zamannya. Nah, sufi tipe ini sudah tidak ada lagi sejak beratus-ratus tahun lalu… setahu ana, mereka hanya hidup di abad pertama dan kedua hijriyah, itupun tidak semua sufi di abad itu yg berpemahaman ahlussunnah, namun hanya segelintir saja. Contohnya: Imam Al Junaid, Hasan Al Bashri, Ma’ruf Al Karkhi, Ayyub As Sikhtiyani, dan semisalnya. Mereka diklaim sebagai sufi semata-mata karena kezuhudan dan ketekunannya dlm beribadah. Adapun dari sisi akidah dan manhaj maka sama persis dengan ahlussunnah, bahkan sebagian dari mereka tergolong ulama top ahlussunnah, spt Hasan Al Basri misalnya.
Kemudian muncul golongan-golongan setelah itu yg mengklaim dirinya sebagai sufi juga, akan tetapi mereka lebih didominasi oleh orang-orang jahil yg sekedar mengedepankan ibadah namun jauh dari ilmu dan sunnah, sehingga praktik bid’ah dan khurafat menjadi ciri khas mereka… kemudian muncul lagi sufi tipe lain yang tidak sekedar jahil, ahli bid’ah dan khurafat, namun juga teracuni oleh ajaran-ajaran kufur filsafat, sehingga menyatakan bahwa Allah menitis kepada makhluknya, atau menjelma dalam semua ciptaannya, sehingga tidak ada lagi bedanya antara khaliq dengan makhluk, seperti keyakinan Al Hallaj dan Ibnu Arabi (ingat, Ibnu Arabi tidak sama dengan Ibnul Arabi. Yg pertama itu tokoh sufi yg amat sesat, sedangkan yg kedua adalah ulama Maliki).
Nah, kaum sufi yg tipe kedua dan ketiga inilah yg masih banyak kita jumpai.
Adapun klaim bahwa Ibnu Taimiyyah adalah pengikut tarekat Qadiriyyah, maka ini sama sekali tidak benar.
Ikhlas itu artinya memurnikan. terkadang ada yg memahami ikhlas sebagai perbuatan yg dilakukan tanpa pamrih. Ini keliru. Sebab kita tidak mungkin berbuat tanpa pamrih (tanpa mengharap apa-apa), bahkan semua perbuatan kita pasti memiliki niat tertentu, hanya saja kita tidak boleh melalaikan tujuan utama kita, yaitu mengharap ridha Allah dan pahala dariNya. ketika seseorang beramal demi mengharap ridha Allah semata, maka dia telah memurnikan niatnya, alias telah ikhlas.
menirukan bacaan qori’ kesukaan boleh-boleh saja, apalagi jika dia membaca dengan tartil dan indah. Sebab Rasulullah pernah mengatakan kepada para sahabat: “Barangsiapa ingin membaca Al Qur’an dengan merdu seperti saat ia diturunkan, maka hendaklah membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi ‘Abd (yakni Ibnu Mas’ud)”.
Mengatakan ‘uff (artinya semua perkataan yg menunjukkan ketidaksukaan, spt Idih, Cih, Huss, Dasar begini dan begitu, dan semisalnya), kepada orang tua jelas merupakan perbuatan fasik, dan bisa menjadi dosa besar.
Pacaran termasuk salah satu jenis zina, karena biasanya tidak lepas dari salah satu hal berikut:
1-Raba-meraba/belai-membelai/senggol-menyenggol, dan ini merupakan zina tangan.
2-Melihat lawan jenis dengan syahwat, dan ini merupakan zina mata.
3-Mendengarkan pembicaraan lawan jenis dengan syahwat, dan ini merupakan zina telinga.
4-Berbicara dengan lawan jenis dengan syahwat, dan ini merupakan zina lisan.
5-Berangan-angan melakukan tindakan haram, adalah zina hati.
6-Atau bahkan sampai zina beneran dengan berhubungan seks.
Akan tetapi zina no 1-5 berbeda statusnya dengan yg nomor 6, baik dari sisi besar-kecilnya, maupun dari efek dan akibat yg ditimbulkan. hanya saja, no 1-5 bila tidak dihindari akan menjerumuskan pelakunya -cepat atau lambat- kepada zina yg sesungguhnya. jadi harus diwaspadai sejak dini. Kebanyakan orang yg pacaran sebelum menikah justru tidak langgeng rumah tangganya, karena masing-masing hanya mencari kepuasan seks, oleh sebab itu begitu ada calon lain yg lebih menarik segera yg pertama ia tinggalkan… atau walaupun telah menikah tetap saja ia pacaran/berselingkuh dgn yg lain… beda dgn yg tidak pernah pacaran.
-Hukum memakai celana jeans yg marak dikenal zaman ini adalah tidak boleh, sebab hampir semuanya berukuran ketat sehingga menampakkan bentuk pantat dan paha, walaupun tidak isbal. Kecuali bila bentuknya longgar dan tidak menampakkan bagian2 tubuh yg termasuk aurat, maka tidak mengapa. Jadi yg menentukan hukumnya bukan jenis kainnya, namun modelnya. Artinya, kain apa pun kalau dibuat menjadi pakaian ketat, maka tetap haram. Tidak maunya sebagian salafiyyin memakai jeans tadi mungkin karena rata-rata yg ada di pasaran adalah ketat.
Muslimin Pakistan macam-macam manhajnya, ada yg bermanhaj ahli hadits (salafi), ada yg hanafi (biasanya tidak salafi), ada yg sufi, tabligh, syiah, dll. Ana tidak tahu mana yg mayoritas dari mereka. Tergantung daerah asal dan latar belakang pendidikan. Ada beberapa daerah yg hanya diisi oleh salafi, ada yg mayoritas sufi, dst… wallahu a’lam.
waah , jazakallahukhoiron stadz. kalo boleh kasih saya saran stadz siapa Qori’ yg bagus dan siapa Qori’ yg ustadz suka ?…
Wa iyyaak. Qori’ yg ana suka salah satunya adalah Syaikh Khalid Al Ghamidi, sempat mengimami tarawih di Mesjid Nabawi dan masya Allah enak sekali bacaannya… Syaikh Abdullah Awad Al Juhani juga bagus.
boleh juga tuh jadi referensi. kalo saya suka muhammad al-luhaidan dan misyari al-afasi.
ooiyya stadz , bgmana cara utk membersihkan hati utk menerima kebenaran.
ditempat saya kuliah ada orang yg gila popularitas dan ambisi jadi da’i populer (da’i wanna be). jadi dia jika sedang menjelaskan suatu aspek ilmu(agama) maka suaranya dibuat-buat(suka ngeden , nada2 sedih) untuk merekayasa suasana dan dia seumuran dgn kami(mahasiswa) tetapi memposisikan dirinya diatas kami. yang disampaikannya adalah Kebenaran , tetapi krn cara dia yg seperti itu membuat sebagian dari kami menjadi anti-pati terhadapnya walaupun berusaha juga untuk menerima kebenarannya(termasuk saya). dan beberapa muslim awam pun jadi illfil (kaya jijik gitu). bagaimana kami menghadapi orang macam ini ya ustadz ? bisa-bisa kedengkian menghanguskan amal-amal kami…
dan dalam suatu institusi pendidikan tinggi biasanya ada saja orang seperti ini.(ambisi populeritas)
Caranya dengan senantiasa mengingat sabda Rasulullah yg artinya: “Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang-orang”. Dan sifat takabbur adalah salah satu sifat yg paling tercela dan berbahaya, karena dia adalah sifat iblis dan maksiat yg pertama kali dilakukan terhadap Allah. Bukankah ketika Allah menyuruh iblis untuk sujud menghormati Adam dia menolak? Apa alasannya? Tidak lain ialah karena enggan dan takabbur… dan akibatnya? Dia terkutuk selamanya dan terancam kekal di Neraka. Hanya Allah yg pantas untuk takabbur.
Kemudian, kalau kita melihat orang yg kita anggap gila popularitas, maka terapkanlah asas praduga tak bersalah (husnuzhan)… niat seseorang itu sifatnya ghaib, hanya Allah dan ybs yang tahu. Adapun kita hanya boleh menilai secara dhahir saja. Mungkin memang caranya bicara kaya begitu… tapi tidak ada salahnya jika dia dinasehati agar merubah metode/gaya bicaranya yg dikhawatirkan menyebabkan orang tidak suka kepadanya. Caranya bisa dengan mengiriminya surat kaleng (tanpa identitas), dengan bahasa yg baik dan menampakkan niat yg tulus, bahwa nasehat tsb semata-mata demi kebaikannya pribadi dan kebaikan teman2nya juga. Ini barangkali salah satu langkah yg bisa dilakukan. wallahu a’lam.
assalamualaikum ust,setelah ana baca artikel ust,ana jadi lebih bnyak belajar,ternyata masih banyak yang mesti kita fahami,ana merasa bersyukur krn di berbagai media,ternyata masih ada situs,blog yang masih istiqomah dalam menegakan syariat islam ini,khususnya dalam aqidah dan tauhid,atas dasar Al quran,assunnah dan pemahaman para sahabat.mg ust tetap semangat untk terus berbagi ilmu.doakan ana ya ust,mg ana tidak terjebak dan tersesat dlm mempelajari syariat ini.jazakallah khoir..
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh. Jazakallaahu khairan atas komentarnya dan amin atas doanya. Baarakallaahu fiikum.
assalamualaikum ust,salam kenal,ana berdomisili di sumatera selatan,setelah ana baca artikel ust,justru menambah wawasan ana,ternyata masih bnyak yang harus kita fahami,insyaalah dengan adanya blog ini,ana bisa belajar dan bertanya kpd ust,apalagi dikampung ana masih banyak penyimpangan2 aqidah yang marak terjadi,harapan ana moga ust sll semangat untk menebarkan ilmu dan berbagi,doakan ana jg ya ust,moga ana tidak tesesat dalam menelaah dan belajar,khususnya Al quran,Assunnah dan manhajnya para sahabat….jazakalla khoir..
Ustadz, baru-baru ini saya membaca berita bahwa ada orang dibacok oleh preman di kota Solo. Dari keterangan berita tersebut dia dibacok karena bercelana cingkrang dan berjenggot. Setelah sanya mencermati beritanya ternyata masalah ini bukan hal baru karena dulu pernah terjadi bentrokan antara sekelompok preman dengan salah satu kelompok umat Islam. Saya khawatir kalau nanti mereka para preman pukul rata bahwa setiap yang berjenggot dan bercelana cingkrang layak untuk “disikat”. Dan sebenarnya bagaimanakan kondisi sosial masyarakat kota Solo ini.
wallaahu a’lam, kondisi masyarakat sangat cepat berubah. udah tiga tahun ini ana meninggalkan indonesia… konon perubahannya cukup drastis. tapi ana tidak bisa memberi gambaran jelas ttg apa yg antum tanyakan.
bukan seperti itu akhi. ana tinggal tak jauh dari lokasi tawuran kemaren itu.bukan karena cingkrangnya. tapi ikhwan2 itu emang sdg takziyah di daerah itu. kemudian tjd tawuran antara dua pihak dari masyarakat umum. lha ikhwan2 yang kebetulan ada di tkp jadi korban juga.meski sebenre mereka tidak ikut2an dalam permasalahan dua kubu itu.jd sebatas korban salah sasaran aja, bukan karena cingkrang dan jenggotannya.
kejadian yang kemarin itu beda dengan preman vs aktivis Islam yang dulu itu.
ciri2 khawarij dari hadist:
botak
jidat hitam
rajin ibadah
apa status hadist tsb?
knp banyak ikhwan salafi yg memenuhi kriteria ini ? (termasuk asatidz nya). Ane jadi syubhat nih… Padahal ajarannya bener tp kok style-nya pas sama hadist itu ya?…
Tentang botak sbg ciri2 kaum khawarij haditsnya muttafaq ‘alaih. adapun jidat hitam ana tidak tahu apa dasarnya? sedangkan rajin ibadah memang benar juga sebagai ciri khawarij sebagaimana yg difahami dari sabda Nabi bhw kalian (para sahabat) akan meremehkan shalat, puasa, dan bacaan al Qur’an kalian bila dibandingkan dengan mereka (khawarij). ini menunjukkan bhw memang kaum khawarij itu rajin Ibadah. TAPI, jangan hanya mengambil hadits sepotong-sepotong…
Nabi juga menyebutkan bahwa mereka HANYA pandai membaca Al Qur’an namun tidak faham sama sekali.
Nabi juga menyebutkan bahwa mereka (khawarij) muncul saat kaum muslimin berpecah.
Nabi juga menyebutkan bahwa slogan mereka demikian indah, mirip dengan hadits Nabi (contohnya: tidak ada hukum selain hukum Allah, sbgmn yang dielu-elukan kaum khawarij tatkala menolak tahkim yg dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah, lalu Ali menanggapi slogan tsb dengan mengatakan, “Kalimat yang haq, namun maksudnya batil”).
Nabi juga mengatakan bahwa mereka membunuh kaum muslimin dan membiarkan penyembah berhala.
Nabi juga mengatakan bahwa bila beliau bertemu dengan mereka, niscaya beliau akan membunuh mereka spt kaum Ad (dibasmi sampai ke akar-akarnya).
Nabi jgua menyuruh umatnya agar memerangi mereka, dan menjanjikan surga bagi orang yg terbunuh di tangan mereka.
Nabi juga mengatakan bahwa (mayoritas) dari mereka umurnya muda-muda, dan angan-angannya konyol.
Mereka mengangkat senjata melawan pemimpin kaum muslimin dan mengkafirkan pemerintah.
nah, apakah semua ciri-ciri tadi juga antum jumpai pada ikhwan salafi termasuk asatidznya?
Berapa banyak ikhwan salafi yg memenuhi kriteria di atas menurut antum? Cobalah menilai dengan obyektif dan jujur…
iya , tad
saya ini pro salafi (dan Insyallah salafi), saya hanya heran dgn penampilan dzahir nya saja. knp tidak menggondrongkan rambut saja biar sama kaya para nabi dan sahabat2nya? dan menyelisihi KhawarijStyle. gitu loo………….
‘afwan ustadz ana mau tanya. di universitas islam madinah itu kalo sudah diterima fakultasnya milih sendiri atau dipilihkan? lalu kalau misalnya sudah lulus S1, terus mau lanjut lagi apa bisa masuk S1 di fakultas lain? jazaakallah khoir
Milih sendiri, tapi kalau sudah lulus S1 di salah satu fakultas univ. tsb, maka ya tidak bisa mengulangi lagi S1 di fak yg lain.
Assalamualaikum Ustadz,
Alhamdulillah Web nya dah bagus sekarang. Mudah-mudah bisa Istiqomah dalam mengupdate konten-konten yang sangat bermanfaat buat kaum muslimin.
Ana tadi waktu akses web ini, muncul iklan pop up windows. seperti iklan CLikcsor. mudah- mudah saja ini bukan kesengajaan dari webmaster, jika memang webmaster tidak memasang, kiranya antum bisa cek script web antum.
takutnya web antum ada yang mengisengi..
Barakallahu fi kum
Assalamualaikum
ustadz ,
1. diindo ada ga ahli tafsir jebolan madinah ?
2. Bisakah org yg sudah umur 20an belajar di univ. Madinah , jurusan tafsir (s1)?gimana caranya n Apa syaratnya ?
3. Apakah ada syarat TOEFL (english) utk masuk sana ?
4. Lalu , Apakah Imam bonjol n Buya Hamka itu salafy ? (sebagian ikhwah bilang begitu) dan organisasi Muhammadiyah ternyata juga berpaham salafy , bener ga ?
jzkallah. Tadz. Mohon bantuannya.
sebagai jejak, ibaratnya ke rumah/bertamu saya awali dengan Assalamu’alaikum ustad
inilah jejak saya disini
wassalam saya pamit dulu
kitab mana yang bagus utk memperdalam ilmu bhasa arab ana yang masih sgt rendah? ana keseringan dengerin kajian fiqih sm manhaj!!! tolong berikan jdul kitabnya dan penerbit siapa… ana dulu pernah ikt ngaji tp krn terlena dgn kehidupan dunia, ana jadi lupa segalanya, -Ya Allah, berilah hambamu kemudahan agar hambamu dilapangkan utk terus senantias memperdalam dienul islam dan kaidah2 didlamnya bserta kaidah2 bahasa arab-. dikirim ke email aja ustad! ana jarang ol soalnya.. sama ana udah ngrim komen di tema yg lain, tolong di bales ke email ana aja..
berikan daftar kitab (bagi orang awam) utk mempelajari bahasa arab, aqidah, fiqih, manhaj, dan tafsir… serta penerbitnya.. kiirim ke email ana – [email protected] / [email protected],
Afwan ustadz,ana adalah salah satu ikhwan yang sekarang lagi ikut kajian rutin ustadz melalui skype di kota Daegu Korsel,mengenai pertanyaan salah seorang ikhwan tentang TKI apakah termasuk musafir,tolong ustadz kalau ada waktu di buatkan artikel secara detail yann membahas tentang hal tersebut,soalnya itu menjadi subhat yang berkepanjangan di antara kami,
syukron, jazakallaahu khairan.
TKI tidak bisa dikatakan musafir sebab dia punya izin tinggal dan tempat tinggal yg tetap, dan yg lebih penting dari itu ialah niatnya memang ingin menetap dlm jangka waktu tertentu, baik setahun, dua tahun, atau lebih sesuai kontrak. Jadi mereka adalah mukimin bukan musafir. Mereka hanya berhak mengambil rukhshah/keringanan safar ketika dlm perjalanan ke luar negeri (berangkat) atau pulang (di atas pesawat/di bandara), adapun setibanya di tempat tujuan sudah tidak boleh lagi mengqashar shalat umpamanya.
Afwan ustadz,bisa minta di carikan pendalilan secara terperinci,
Pendalilan tentang apa?
Tentang riwayat dari kalangan salaf tentang penetapan seseorang dikatakan safar,karena ikhwan disini ada sebagian yang menukil sebuah riwayat,yang ana lupa detailnya,tapi intinya ada seorang sahabat yang pergi sampai berbulan2 tapi tetap di hitung safar,itu yang menjadi dalil sebagaian ikhwan di sini untuk menetapkan diri sebagai musafir,syukroon
Riwayat2 spt itu biasanya berbicara tentang para sahabat yg mengepung musuh di suatu tempat, spt ketika mengepung kota Tustur dan semisalnya… yang namanya pengepungan itu tidak jelas kapan akan berakhir, sehingga seseorang juga tidak punya niat yg jelas akan menetap di lokasi tsb selama berapa lama. Kalau memang spt ini keadaannya maka ia JELAS MUSAFIR. Sebab:
1- Dia tidak berniat untuk mukim di tempat tsb sedari awal, namun niatnya berjihad.
2- Dia tidak memiliki tempat tinggal permanen selayaknya orang yg hendak bermukim di suatu tempat.
3- Dia tidak memiliki kepastian berapa lama akan berada di sana, sebab yg namanya mengepung musuh bisa berlangsung dlm hitungan hari, bulan, maupun tahun… tergantung kondisi musuh yg dikepung.
Nah, kalau lah kondisi TKI hari ini memang seperti kondisi mereka, maka silakan menganggap dirinya musafir. Namun sejauh yg ana ketahui kondisi TKI jauh berbeda.
Assalamualaikum, Ustadz kenapa Ustadz-ustadz dari indonesia yang sedang belajar di universitas islam madinah banyak yang ambil studi di fakultas akidah, fakultas hadits, fakultas syari’ah, namun sedikit sekali yang mengambil di Fakultas Al-Qur’an ? ? apakah memang Fakultas Hadits lebih populer dibandingkan Al-Qur’an ?
Apakah ada perbedaan manhaj universitas Al Azhar Kairo dengan Universitas islam Madinah ?
Apakah orang belajar agama islam yang tidak masuk atau belajar di universitas islam madinah tetapi dia hanya belajar langsung dengan syaikh (atau mulazamah) sama kualitas ilmunya dengan yang belajar di universitas madinah ?
Kenapa sebabnya sedikit ustadz ahlus sunnah Indonesia yang tamat dari fakultas Al-Qur’an ?
Pertama karena syarat masuk ke Fak Qur’an harus hafal 30 juz, dan ini tidak mudah. Kedua, materi pelajaran di Fak Qur’an (S1) lebih menitikberatkan pada ilmu qira’at, yg kurang besar faedahnya dibanding ilmu akidah, fiqih, dan hadits. Kalaulah materi tafsir lebih ditekankan, dan tidak ada syarat harus hafizh Qur’an, niscaya Fakultas ini menjadi primadona.
Manhaj antara Al Azhar kairo dgn Univ. Islam Madinah tentu memiliki banyak perbedaan… lihat saja dari lulusannya. Lulusan Al Azhar rata2 tercemar dgn filsafat (karena di sana diajarkan filsafat), dan berakidah asy’ariyah… belum lagi kalau kita melihat siapa yg menjadi rektor Azhar dari dahulu sampai sekarang… rata-rata rektornya memiliki sejumlah pendapat yg nyeleneh dan kotroversial. Di Azhar juga tidak menggunakan bahasa arab yg fasih, tapi pakai bahasa ‘aammiyah (bahasa pasaran) Mesir. Sedangkan di Madinah pakai bahasa Arab fusha (fasih).
Dan masih banyak lagi perbedaan lainnya.
Orang yg mulazamah dgn syaikh bisa saja lebih alim daripada yg kuliah di Univ Islam Madinah, selama dia sungguh2 dan ikhlas… hanya saja dia akan kesulitan untuk mengajar di perguruan tinggi indonesia nantinya, karena tidak punya syahadah (ijasah) akademik. Nah, kalau perguruan tinggi agama di Indonesia tidak dipegang oleh orang-orang berilmu yg lurus manhajnya (karena mereka tidak punya syahadah), maka siapa yg akan menyaingi IAIN dan UIN dengan mendirikan Univ. Islam yg benar-benar islami?
Pertanyaan terakhir kalau kaitannya dengan Univ Islam Madinah, maka jawabannya sda… tapi kalau terkait univ lain ana tidak tahu.
Assalamulaikum Ustadz. Terima Kasih banyak infonya tentang Univ Madinah dan fakultas2nya. 1. Tapi ana ada pertanyaan mengenai Fakultas Al-Qur’an, waktu itu ana dialog dengan salah seorang Ustadz (Beliau alumni Madinah tamat Fakultas Al-Qur’an) Katanya “Dulu waktu ana di madinah, banyak senior yang nyuruh masuk Hadits katanya kurang manfaat dan apa kajian antum (majelis) nanti sekembali dari indonesia ?” Kata Ustadz itu lagi ” Bukankah sahabat pernah di utus oleh Nabi ke suatu tempat cuma membacakan (Qiro’ah saja ).” Ustadz itu juga bilang “Waktu di Madinah ada temannya bilang, antum sekembali ke Indonesiaakan mengajari kitab qiroaat syatibiyyah ?”
2. Apakah Ustadz yang dibelakang namanya ada kata “hafizhahullah” berarti hafal semua 30juz atau bisa juga sebagian saja tidak mesti 30juz penuh ? apa beda dengan Ustadz……..Al Hafizh
3. Kenapa ada pula orang yang pemahaman islamnya nyeleneh (cenderung ke arah khawarij tapi kok bisa pula mereka Hafal 30juz Al-Qur’an dan beberapa kitab hadits shahih.
4.Apakah benar stattemen (Atau Syubhat) yang mengatakan katanya sunni salafi kurang perhatiannya terhadap qiroat Al-Qur’an dan juga kurang dari sisi penghafalan (Hafizhnya), mungkin lebih baik kelompok2 islam yang lain lagi. Mereka lebih mutqin tahfizhnya dan bagus qiroatnya, punya sanad bacaan Al-Quran sampai ke Nabi
5. Oleh Sebab pertanyaan nomor 4 di atas makanya sedikit Ustadz ahlus sunnah dari indonesia yang kurang berminat masuk Fakultas Al-Qur’an, sampai-sampai ada yang bilang Fakultas Al-Qur’an bukan di isi oleh mayoritas sunni salafi beda dengan Fakultas Hadits dan Fakultas Akidah di isi oleh mayoritas sunni salafi
Afwan Ustadz agak banyak pertanyaannya,Mohon di jawab pertanyaannya terutama yang ada syubhatnya. Ana butuh pencerahan biar ana tidak ragu-ragu.
1. Sudah ana jawab.
2. Hafizhahullah = semoga Allah menjaganya.
Al Hafizh = yang hafal. Ini tergantung siapa yg menjuluki dan kepada siapa julukan tsb disematkan. Kalau yg menjuluki adalah ulama dan disematkan kepada ulama juga, maka artinya dia demikian luas wawasannya terhadap ilmu hadits (baik sanad maupun matannya), sehingga mengetahui status mayoritas perawi hadits dan menghafal banyak matan hadits. Skrg hampir tidak ada orang spt ini… Adapun bila julukan tsb disematkan oleh orang itu sendiri atas dirinya, maka mungkin yg dimaksud sekedar hafal Al Qur’an dan tidak ada kaitannya dgn hafal hadits.
3. Banyaknya hafalan tidak harus berarti orang tsb paling alim dan paling benar manhajnya. Ilmu itu intinya adalah rasa takut kpd Allah. Salah-lah orang yg menganggap banyaknya hafalan identik dengan banyaknya ilmu. Buktinya, sahabat yg paling banyak hafalannya adalah Abu Hurairah, tapi yang paling alim adalah Abu Bakar Ash Shiddiq (tanpa diragukan).
4. Mungkin saja ada benarnya. Karena Rasulullah tidak diutus sekedar untuk mengajari umatnya qiroat fulan atau fulan… namun untuk mengajari mereka tauhid. Tauhid hukumnya fardhu ‘ain, sedangkan ilmu qiroat adalah fardhu kifayah. Oleh karena itulah kita harus lebih memerhatikan yg lebih diperhatikan oleh Nabi dan lebih wajib, yaitu tauhid. Tapi kalau di samping memerhatikan dan mendakwahkan tauhid ia juga menguasai qiroat; maka ini jelas lebih baik, tapi khan jarang yg bisa begitu… mengingat sulitnya menguasai ilmu qiroat dan sempitnya medan untuk mendakwahkan ilmu tsb. Jadi ya wajarlah jika salafiyyin kurang memerhatikan hal tsb.
At-Tawaadhu’ khairu minal kibri
Al-Muslimuuna mahjuubun bil muslimin
Muhammadun qudwatuna laisat salafan wa la khalafan hum rijaalun wa nahnu rijaalun qad yakhtha’ wa yushiibu
Inna akramakum ‘indallahhi atqaakum
Al-Muslimu Akhul Muslim, la taqul minal azhariyyina au madaniyyiin au ghairuhuma kadza-wa kdza,,,,walaakin qul hum thalabatun mitsluna wa laa budda annad’uwahu,,,,
Sadaqallahul ‘adzim wa shadaqa rasuluhul kariiim
Bal An Nabiyyu was salafu qudwatuna.
Hum Rijaalun wa Nahnu Rijaal????!!! Yaa laahu min ightiraar !! Aina nahnu minhum fil ‘ilmi wal adabi wat tuqa wal wara’i??!!
Kafa ya akhi… azh zhaahir annaka azhari, faqad sami’tu mitsla haadza min azhariy, bal wamin ra’sillibraliyyiin (ulil absar abdala -dienahu-): “Hum Rijaal wa nahnu Rijaal”… subhaanallaah.
Assalamu’alaikum.
keif haluka??
afwan ustadz hanya ingin meminta maaf karena ketidak tahuan ana terhadap antum,jika antum ini ustadz,dan tujuan utama ana juga ingin memperat ukhuwah kita sesama muslim.
Amri (jammaah bali :D)
http://www.facebook.com/Syaikh.amri
Wa’alaikumussalaam warahmatullah… Alhamdulillah bikhair wa ‘aafiyah.
ko’ tau-tau minta maaf, memang ada apa?
ustadz, jika ustadz berkenan, ana juga minta dikirimi jawaban sebagaimana pertanyaan dari al-Akh ngaryo….Jazaakumullohu khoiro ustadz….
Bismillah, ijin sharing… mohon jika berkenan menjawab, lewat email saja ustadz…
saya baru saja mengenal dakwah mulia ini… diantara banyak majelis talim, saya mendengar bahwa thulab seyogianya tidak menyibukkan diri dengan fitnah… jujur ustadz sayapun ngeri jika membaca, mendengar tentang ini itu dsb… tapi saya tak kuasa menahan rasa ingin tahu saya setelah saya cari-cari informasi tentang dammaj dan menemukan blog i****.net… say buka untuk mencari informasi terpercaya… saya dapatkan walhamdulillah informasi yang insya Allah terpercaya, akan tetapi di sana banyak artikel yang setelah saya buka-buka … huh… apa ini? ini ilmu atau fitnah? saya mrinding membacanya… banyak kalimat-kalimat ‘kasar’ ‘ketus’ dan tidak mencerminkan seorang pelajar… walau di sana banyak dalil tapi kok begitu ya cara menyampaikan nasehat kpd saudaranya di muka umum (internet dibaca semua kalangan, semua umur dsb)… aku cinta manhaj ini ya Rabb… tapi aku bingung dengan semua ini… yang mereka bilang dengan fitnah … saling boikot… saling tuding… ck,,, sikap mana yang saya pilih? diam? nimbrung? jadi pengamat?
kalau diam dikatakan tidak punya sikap. kalau bersikap, sikap apa yang sepatutnya diamlbil seorang tulab bau kencur seperti saya ini? blog itu pernah berdalil dengan hadits hudzaifah ibnul yaman yang menannyakan kejelekan (fitnah) untuk dihindari… sehingga ada di blog itu judul tag “pelajarilah fitnah” tapi saya takut membacanya. fitnah yang dimaksud fitnah apa?? apakah fitnah antara sesama salafiyun harus dipelajari detailnya? ustadz fulan begini ustadz fulan begitu.. apakah ini sesuai dengan hadits hudzaifah radhiyallohuanh? tanyakanlah fitnah? saat ini saya memilih diam dengan dalil yang menerangkan ketika ada ketegangan antara ali dan muawiyah radhiyallohu anhuma bahwa yang berjalan > baik dari yg berlari. yang duduk > baik daripada yang berjalan, dan saya memlih mematahkan ‘pedang’ saya…
saya ingat ungkapan sahabat saya bahwa fitnah (antar salafiyin) itu pelajarannya dosen (ulama)… maka anak-anak tk (tulab) macam kita ini belum kuat mempelajari pelajaran para dosen… oleh karena nya saya mohon nasehat antum ya ustadz…. berilah nasehat karena sesungguhnya nasehat itu bermanfaat bagi saudaramu yang beriman
Apa yang bisa kita bantu untuk saudara kita di dammaj?
ya ustad, apa yang bisa kita berikan untuk saudara kita di dammaj?
Pertama: Perbanyaklah doa untuk kebaikan mereka, terutama di waktu2 mustajab.
Kedua: Sebarkan informasi tentang kondisi mereka ke sebanyak mungkin orang yg kita kenal, agar mereka tahu hakikat syi’ah yg sebenarnya dan kekejaman mereka thd ahlussunnah.
Ketiga: Bagi yg bisa membantu lewat hartanya, silakan kunjungi: http://muslim.or.id/dari-redaksi/donasi-peduli-ahlus-sunnah-yaman.html
assalamualaikum ust, mohon ijin mengenalkan diri, ana Darmojo di Depok. kami sangat membutuhkan informasi yang terbaru tentang Dammaj, maklum di tanah air berita tidak jelas apa yang sesungguhnya terjadi di Dammaj, kesan di tanah air secara umum tanah timur tengah sedang bergejolak berebut kekuasaan tanpa mereka memilah berita yang semestinya. kabar dari antum sangat penting sebagai bahan referensi yang berimbang. semoga Allah memudahkan dan menjaga antum dalam menuntut ilmu, jazakallah khoiron
Asalamu’alaykum Ustazd…mohon izin mngambil faedah ilmunya,sukran
blog informative, bagus, semoga Alloh menurunkan pertolongan untuk saudara kita di Dammaj, Allohumma amiin..
assalamualaykum ust..kenal dgn ust haikal basyarahil ga?sama angkatan ato dibawah ust.syukron
wa’alaikumussalaam… tentu kenal dong. Beliau adik kelas ana 3 tahun.
saya mau bertanya apa syiah yg sedang perang di dammaj itu rafidhoh?/imamiyah atau zaidiyah?
Mereka dinisbatkan kepada Badruddien Al Houtsi, tokoh pendirinya yg semula bermadzhab Zaidi akan tetapi dari firqah Al Jarudiyah yg amat dekat dengan Itna Asyariyah (rafidhah); walaupun keduanya (zaidiyah maupun Jarudiyah) adalah bagian dari syi’ah. Pada tahun 1993 terjadi khilaf sengit antara Badruddien dgn ulama-ulama Zaidiyyah, sehingga ia kemudian pindah ke Teheran dan menetap di sana selama beberapa tahun. Meskipun Badruddien telah meinggalkan Yaman, akan tetapi fikrah Itsna Asyariyah yg dianutnya semakin berkembang di kalangan pengikutnya, terutama di propinsi Sha’dah yg menjadi markas mereka. Badruddien akhirnya kembali ke Yaman atas persetujuan Presiden Ali Abdullah Saleh setelah dilobi oleh sejumlah ulama Zaidiyyah. Banyak sumber yang mengatakan bahwa Houtsiyyin memiliki hubungan yg sangat erat dengan Iran, bahkan Iran-lah yang memprovokasi mereka untuk berperang dengan pemerintah Yaman (sunni) selama tujuh tahun, yang akhirnya melibatkan Saudi pada tahun 2009-2010 dan berakhir dengan permohonan gencatan senjata dari Abdul Malik bin Badruddien Al Houtsi.
Jadi, intinya asal-usul mereka adalah Zaidiyyah Jarudiyah, yang kemudian menjadi rafidhah itsna asyariyah… bahkan lebih parah lagi. dalam salah satu wawancara televisi Saudi thd salah satu sandera Houtsi, dia mengatakan bahwa Rasulullah adalah sama saja dengan ‘tuanku’ Abdul Malik Al Houtsi. Tidak ada bedanya sama sekali !! lihat di sini (pada durasi 2:27 sampai 2:30).
afwan ana baru tau kalau Damaj di kepung oleh Syi’ah.. yang ana tau selama ini hanya ada demo-demo di Yaman…. maklum baru aktif di sini….
bagaimana kondisi kota Damaj terkini dan saudara-saudara kita Salafiyin di sana? apa blokade dari Syi’ah Laknatullah masih berlangsung… semoga Allah membuka jalan kemengan untuk mereka dan kaum Muslimin semuanya…
Assalammu’alaikum..kaifa haluk ya ustadz wal usroh ??? tahun ini apa pulang ke solo???
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh. Alhamdulillah, nahnu bikhair. Insya Allah ana sempatkan pulang jika tidak ada halangan, walaupun tidak bisa lama-lama di Indonesia…