Manhaj Ahli Hadits dahulu & sekarang
Assalaamu’alaykum
Ustadz, sebenarnya apa saja yang jadi perbedaan antara kalangan yang menganut Manhaj Mutaqaddimin dan Manhaj Muta-akhirin dalam hal Ilmu Hadits? Tafarrud, Ziyadah Ats-tsiqah, Al-I’tibar, Tadlis-Irsal Khafiy, lalu apa lagi? Sebenarnya, inti hakikat perbedaannya itu secara umum bagaimana tadz? Bisa tlg antum jelaskan secara ringkas [syukur2 kalo diperinci -ed]?
Ana bingung tadz. Ana masih sangat pemula dalam ilmu hadits [modal bacaan ana baru Kitabnya Syaikh Ath-Thahan, Syaikh Amru bin ‘Abdul Mun’im Salim, plus kitab2 lain yang ana rujuk jika ana perlukan]. Oleh karen itu, ana butuh gambaran secara umum -sebagai pendahuluan- sebelum ana masuk lebih jauh ke dalam pembahasan ini.
Nah ini pertanyaan intinya, kitab apa yang antum sarankan untuk dibaca dalam memahami permasalahan perbedaan antara kalangan Muta-akhirin dan Mutaqaddimin dalam Ilmu Hadits?
Terima kasih…
_____________________________________________________________________________________
Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh.
kalau antum baru belajar ilmu hadits, sebaiknya sabar dulu untuk tidak membahas masalah yg masih menjadi polemik hingga detik ini dan belum ada yg bisa memberikan ‘kalimatul fashl’ ttg hal ini. Yaitu adakah perbedaan antara manhaj mutaqaddimin dan mutaakhkhirin?
Kita harus belajar dari kitab-kitab mutaakhkhirin -tidak ada pilihan lain-, sebab mereka lah yang membakukan ilmu musthalah hingga mudah untuk dipelajari. Nah, kalau antum sudah menguasai ilmu mustalah dengan baik, lalu ingin menerapkan ilmu ini dengan takhrijul hadits, barulah antum ‘boleh’ baca masalah-masalah khilaf yg daqiq spt ini. Lagi pula, ahli hadits paling top sekarang pun tidak bisa lepas dari jasa mutaakhkhirin spt Ibn Hajar, Al Mizzi, dan Adz Dzahabi. Termasuk syaikh Al Albani sendiri yg dalam sangat banyak kasus ‘hanya’ menukil kesimpulan Ibnu Hajar dlm kitab Taqribnya ttg derajat perawi. Lalu menghukumi hadits atas dasar itu.
Ala kulli haal, masalah ini kalaupun ada faidahnya bagi pembaca blog ini, maka sangat terbatas. Karenanya, kalau rasa penasaran antum sulit ditaklukkan juga, ya silakan baca link-link berikut:
http://kebenaranhanya1.wordpress.com/2011/03/30/qunut-subuh/
Mas Penanya yang dimuliakan Allah, sudah banyak diskursus tentang perbedaan manhaj ulama hadits mutaqaddimin dengan muta’akhirin, salah satunya adalah sebagaimana yang didokumentasikan oleh Syaikh Dr. Mahmud Sa’id Mamduh dalam bukunya yang berjudul Ittijahu Kitabatil Hadits fi Ashril Hadits